JENDELA JOHARI
Disajikan
oleh: Sarman Situmorang*)
LATAR
BELAKANG MASALAH
Komunikasi
antar pribadi merupakan aspek yang sangat penting dalam teori komunikasi, oleh
sebab itu perlu diadakan studi lebih lanjut tentang cara yang terbaik untuk
memanfaatkannya, penulis mencoba menganalisa salah satu teori tentang konsep
diri diri yang berkaitan dengan komunikasi antar pribadi untuk menciptakan
komunikasi yang lebih baik.
Konsep diri merupakan Faktor yang sangat penting dan menentukan dalam
komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positip.
Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan
hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating
system yang menjalankan suatu komputer. Terlepas dari sebaik apapun perangkat
keras komputer dan program yang di-install, apabila sistem operasinya tidak
baik dan banyak kesalahan maka komputer tidak dapat bekerja dengan maksimal.
Hal yang sama berlaku bagi manusia.
Konsep diri adalah sistem operasi yang menjalankan komputer mental, yang
mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri ini setelah ter-install
akan masuk di pikiran bawah sadar dan mempunyai bobot pengaruh sebesar 88%
terhadap level kesadaran seseorang dalam suatu saat. Semakin baik konsep diri
maka akan semakin mudah seseorang untuk berhasil. Demikian pula sebaliknya.
Kita dapat melihat konsep diri seseorang dari sikap mereka. Konsep diri yang
jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal
baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses,
merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak
untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba
hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri
berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan
dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.
PERMASALAHAN
Diatas kita
agak banyak membicarakan konsep diri Positif, karena dari konsep diri positif
lahir pula pola perilaku komunikasi antar pribadi yang positip pula yakni
melakukan persepsi yg lebih cermat dan mengungkapkan petunjuk-petunjuk yang
membuat orang-lain menafsirkan kita dengan cermat pula. Komunikan yang
berkonsep diri positip adalah Komunikan yg Tembus Pandang1 ( transparent
).
Dengan bersikap Tembus Pandang berarti kita membuka diri, kita menjadi
lebih terbuka terhadap pengalaman-pengalaman gagasan-gagasan baru, lebih
cenderung menghindari sikap defensif serta lebih cermat dalam memandang dan
menilai diri kita sendiri juga orang lain.
Hubungan antara Konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan dengan Johari
Window. Dalam Johari Window tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran tentang
diri kita.
JOHARI
WINDOW ( JENDELA JOHARI )
Joseph Luft
dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan
bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai
sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel
menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan.
Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan
daerah yang tidak disadari. Berikut ini disajikan gambar ke 4 sel tersebut.

Open area adalah informasi tentang diri kita
yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, status
perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan
menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka
informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertical sehingga
mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan
menguntungkan hubungan interpersonal kita.
Hidden area berisi informasi yang kita tahu
tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi
perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll.
Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat
dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang
kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan
orang
Blind area yang menentukan bahwa orang lain
sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi,
bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan
dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan
kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja
tim.
Unknown area adalah informasi yang orang lain
dan juga kita tidak mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu
hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah
laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain
selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan
“cinta”. Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai
mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman
Yang
dimaksud dengan daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui
oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang
diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam
berhubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak
mampu memahami tentang diri, sehingga orang ini seringkali menyinggung perasaan
orang lain dengan tidak sengaja. Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat
hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang
lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/menutup dirinya. Informasi tentang
dirinya disimpan rapat-rapat. Daerah yang tidak disadari membuat bagian
kepribadian yang direpres dalam ketidaksadaran, yang tidak diketahui baik oleh
diri sendiri maupun orang lain. Namun demikian ketidaksadaran ini kemungkinan
bisa muncul.
Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah
pada seseorang berbeda dengan orang lain. Gambaran kepribadian di bawah ini
dapat memberikan contoh mengenai daerah-daerah dalam Jendela Johari.
Pengenalan
diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama pengungkapan diri
(self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik ( Feedback ). Tahap
pengungkapan diri, orang memperluas daerah C (lihat gambar 2), sedangkan untuk
memperluas daerah B dibutuhkan umpan balik dari orang lain (lihat gambar 3).
Akhirnya, ia akan mempunyai daerah publik (A) yang semakin luas (lihat gambar
4).
KASUS
Dian, gadis
pemalu, ia selalu sulit menjalin pergaulan. Sangat jarang ia dapat menceritakan
perasaan, keinginan, dan fikiran-fikiran yang ada pada dirinya. Akibatnya, ia
kurang dikenal oleh teman sepergaulannya.
Kemungkinan
besar, Dian mempunyai daerah publik (A) yang kecil, sedangkan daerah yang
tersembunyi lebih besar (C) atau Siti mempunyai daerah buta yang lebih besar
(B), sebab kelebihan yang merupakan aset bagi dirinya tidak disadarinya atau
dilihat orang lain.
Semakin luas daerah A dapat dikatakan seseorang mempunyai konsep diri yang
positif. Ia telah tahu, baik dalam kuantitas maupun kualitas, kekuatan dan
kelemahan dirinya. Orang semakin bebas untuk menentukan langkahnya,
topeng-topeng yang dipakainya semakin terkuak dan ditinggalkannya. Ia menjadi
pribadi yang matang, percaya diri, tidak takut menghadapi kegagalan, dan siap
mengahadapi tantangan.
KESIMPULAN
Setelah seseorang
melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan diri, orang lain akan
menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan. Pengenalan diri
adalah sebagai wahana (sarana) untuk mencapai tujuan hidup. Oleh karenanya,
setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan siapa saya? maka pertanyaan
selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa? Jawaban atas pertanyaan
tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran yang dimainkannya. Manusia
memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin
Rakhmat, Psikologi Komunikasi.Cetakan 2004
Helmi, A. F. Dan Ramdhani, N. 1992. Konsep Diri dan Kemampuan Bergaul.
Laporan Penelitian. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM.
Koentjoro. 1989. Konsep Pengenalan Diri dalam AMT. Makalah. Dalam Modul Pelatihan AMT. Jurusan Psikologi Sosial UGM, dalam rangka Lustrum V Fak.
Psikologi UGM, Yogyakarta.
Sumber – Sumber internet
Helmi, A. F. Dan Ramdhani, N. 1992. Konsep Diri dan Kemampuan Bergaul.
Laporan Penelitian. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM.
Koentjoro. 1989. Konsep Pengenalan Diri dalam AMT. Makalah. Dalam Modul Pelatihan AMT. Jurusan Psikologi Sosial UGM, dalam rangka Lustrum V Fak.
Psikologi UGM, Yogyakarta.
Sumber – Sumber internet
') Pada simposium “Pengembangan kepribadian berdasarkan Jendela Johari dan relevansinya dalam ketrampilan berkomunikasi dalam masyarakat” yang diselengarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Tertingggal
Catatan:
Makasi banyak pak atas pembelajarannya. Tuhan Yesus memberkati
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih pak atas materi JENDELA JOHARI yang telah bpk share di blog ini. Sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Tuhan Memberkati
BalasHapusTerimakasih pak
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus