Langsung ke konten utama

Ringkasan/Kerangka Khotbah

MENGAMPUNI HINGGA 70 X 7 KALI 
Nas: Matius 18:21-35 

 Quite (dari sebuah medsos) Setiap kali melakukan kesalahan, aku selalu menyesal. Tapi penyesalanku takpernah membuatku berhenti melakukan kesalahan. Manusia tidak akan luput dari kesalahan karena itu, kita selalu memerlukan lebih banyak pengampunan. Diampuni dan mengampuni adalah salah satu kebutuhan dan terbesar. Tapi saat kita sudah menerima pengampunan, itu bukan berarti bahwa kita bebas melakukan kesalahan-kesalahan berikutnya. 

 1. . Petrus bertanya kepada Yesus: “Berapa kali kami harus mengampuni?” a. Petrus telah mengalami perubahan dari kebiasaan “banyak menyatakan” (suka ceplas-ceplos) menjadi “suka bertanya”. Setiap orang percaya harus mengalami perubahan. Salah satu perubahan penting yang harus kita alami adalah belajar kepada Yesus. b. Mengapa bertanya atau belajar kepada Yesus merupakan peubahan penting dari setiap hamba Tuhan? (Matius 11:29 – Pikullah kuk’ yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan). Tapi jangan hanya belajar, lakukan (praktekkan) apa yang Yesus ajarkan. Amin? Katakan: “Aku akan lakukan apa yang Yesus ajarkan!” 

2. Jawaban Yesus di atas, pasti mengejutkan Simon Petrus. Mengampuni bukan hanya tujuh kali, Simon, melainkan sampai 70 x 7 kali! 
a. Dengan jawaban itu, Yesus ingin memberikan pembelajaran penting kepada kita. Pelajaran penting apa itu? 
 b. Pertama, Kalau kita mengampuni, kita pun akan diampuni; kalau tidak mengampuni, kita pun tidak akan diampuni 
c. Kedua, kita perlu mengamalkan buah roh. ( Lukas 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.) Murah hati artinya, memberikan lebih daripada apa yang diharapkan. 

3. Diampuni dan mengampuni adalah kebutuhan yang seringkali takkita sadari. Pengampunan harus tulus dan jujur, bukan modus atau pengampunan yang pura-pura. Mazmur 32:1-2 Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu) 
a. Jangan menutupi kesalahan, akui dan mintalah pengampunan 
b. Berikanlah pengampunan (yang berlimpah) kepada orang yang bersalah karena itu adalah perintah Allah 
c. Jika kita memberikan pengampunan (diminta atau tidak diminta) kepada orang yang bersalah, maka dosa atau kesalahan kita pun akan diampuni dan olehnya kita akan berbahagia!

Komentar